Aku terbangun berkali-kali berkat mimpi buruk itu. Berharap bisa melupakan dengan cepat dan berganti dengan mimpi yang indah. Tapi semua itu nihil. Karena berulang kali ku tutup mataku, yang kutemukan hanya cerita yang sama bahkan berkelanjutan.
Berulang kali aku terhanyut ke dalam mimpi yang membuat hati begitu pedih. Mengikuti alurnya yang terasa begitu kelam, bahkan merasakan air mata seolah tak berhenti mengalir. Semua akan menjadi sangat indah apabila aku sedang berada dalam suatu film drama. Karena emosiku sungguh terpancing dan ikut serta secara penuh kedalamnya. Tapi sayang bahkan walaupun aku hanya sekedar berakting, sebisa mungkin aku menolak apabila mengetahui ceritanya sepedih ini.
Semua benar-benar sempurna. Betapa hebatnya aku memerankan peran yang sangat tidak kuinginkan pada malam itu. Begitu juga pemeran yang lain, dan Kamu. Kamu terlalu mendalami peran tersebut hingga membuatku ingin segera menyudahi cerita ini. Aku ingin merubah ceritanya, biarkan aku merubahnya menjadi kisah yang indah. Tanpa harus melukai diriku atau dirimu.
Sayang bahkan untuk sekedar peran, kisah ini terasa begitu nyata. Membuatku merasa asing pada dirimu. Asing pada semuannya. Dan kesal karena aku hanya bisa terus menerus bersedih. Seakan aku telah dibohongi memerankan semuai ini. Seperti menenggak anggur yang mematikan. Bagaimana mungkin aku merasa hidup ini menjadi begitu tidak layak untuk dijalani.
Aku berharap benar-benar terbangun dan menerima sms darimu. Bukan orang asing di mimpi itu. Tapi, apa yang kudapat? Begitu kuteguk cangkir kedua teh manisku kudapati handphoneku bergetar menerima sms masuk darimu. Beberapa detik pertama aku senang karena mengira keburukan ini akan segera berakhir. Dan ternyata,
Yang kudapati adalah kau yang telah menjadi orang asing di mimpi itu. Aku telah sadar penuh dari tidurku. Tetapi mendapati kenyataan ini, aku seperti terkena kutukan peran mimpi buruk semalam yang seakan menghantui pagiku hari ini.
Aku berharap semua dapat membaik seperti hari biasa. Dimana hanya ada kasih dan canda, senyum dan kekonyolan, tidak perlu semua yang asing semalam. Dan kembali menjadi biasa sudahlah cukup bagiku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar