Sabtu, 12 Mei 2012

Lembar kisah (semoga belum akhir)

Aku tidak tau apa yang harus kukatakan pada keadaanku saat ini.
Yang aku tau perasaan ini, tidak dapat lagi kubedakan antara rasa sakit dan dingin yang mendalam.
Rasa tersiksa karena tidak mampu memulai komunikasi
Rasa tersiksa harus perlahan menghilang dari kehidupanmu
Aku tau, aku tidak seharusnya melakukan itu
Tapi, melihat sekarang
Satu yang ku tahu, bahwa kau juga benar-benar tidak ingin diganggu olehku
Kau juga menjaga jarak kepadaku
Yah, benar aku tau
Aku tau kau begitu lelah
Menemani hari-hariku setiap harinya hampir 24 jam.
Menjemput dan mengantarku, menemaniku makan bersama pagi, siang dan malam.
Menungguku yang sering datang terlambat
Mendengarkanku mengoceh hal yang sama berulang-ulang
Mungkin juga aku yang sering menuntutmu tanpa sadar
Mungkin benar,
Aku egois. Pada cinta aku egois
Dan aku tidak tau, apakah egoisme diterima pada percintaan
Yang aku tau, pada cinta akalku tidak lagi sehat
Seringkali ku lontarkan pertanyaan bodoh yang mungkin sudah ku tau jawabanya
Hanya demi sebuah kepastian aku selalu ingin mendengarnya langsung dari mulutmu
Bukan aku tidak percaya,
Tapi mungkin hati ini terlalu rapuh untuk tidak dikuatkan dengan beberapa kata yang keluar dari mulutmu
Bagiku, kata-kata dari hatimu adalah penguat jiwaku yang seringkali menjadi bimbang
Maka, maafkanlah aku yang selalu bertanya pertanyaan yang sama berulang-ulang
Kalau saja memang benar kau jenuh
Mungkin aku memang tidak perlu banyak bicara lagi
Hanya saja, aku tidak tau bila seperti itu apakah akan berpengaruh pada kepribadianku
Apakah aku bisa seceria biasanya tanpa harus banyak bicara?
Entahlah, tapi aku akan mencoba

Kamis, 03 Mei 2012

Kala Makna menyempurnakan Cinta

Ketika orang-orang bertanya, apakah arti cinta
Mereka berebut mengejar kesempurnaan
Berebut ingin mandi kasih
Berebut ingin lebih

Disaat terselip ketidaksempurnaan
Cinta menghilang,
Pergi
Hingga jejaknya pun tak berbekas

Apakah cinta hanya milik kesempurnaan
Kesempurnaan yang dipaksakan
Kesempurnaan hawa nafsu belaka

Terkadang cinta menjadi bimbang
Dikala kita tanpa sadar
Menuntut kesempurnaan
Kesempurnaan yang fana

Cinta,
Aku hanya bisa memberimu ketulusan
Aku hanya bisa memberimu sandaran apabila sewaktu-waktu kau butuhkan
Aku hanyalah perisai yang menghalau semua rasa sakit yang menyerangmu
Meskipun hanya semua itu

Apakah semua itu cukup cinta
Untuk kesempurnaanmu
Untuk keterbatasanku
Menggapaimu, menuju cinta hakiki
Bersamamu, cinta...

Kereta Malabar, Jumat, 28-11-2011